Firman yang datang dari TUHAN
kepada Yeremia, bunyinya: 2
"Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan
memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu." 3 Lalu pergilah aku ke rumah
tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. 4 Apabila bejana, yang sedang
dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu
mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada
pemandangannya. 5 Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
6 "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti
tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti
tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum
Israel! 7 Ada kalanya Aku
berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan
mencabut, merobohkan dan membinasakannya.
8 Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata
demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku
hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka. 9 Ada kalanya Aku berkata tentang
suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam
mereka. 10 Tetapi apabila
mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan
suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan
yang Kujanjikan itu kepada mereka. 11
Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem:
Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka
terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu
masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah
tingkah langkahmu dan perbuatanmu! 12
Tetapi mereka berkata: Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan
mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti
kedegilan hatinya yang jahat."
Yeremia 18:1-12
Menjalani
kehidupan di dalam Tuhan bukanlah hidup yang penuh dengan kemulusan, tetapi
penuh dengan hal-hal yang menyakitkan, penuh tantangan, penuh dengan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan di
dalam hati dan pikiran kita.
Tulisan ini
merupakan satu renungan singkat yang di dapat dari khotbah pagi di seminari.
Suatu khotbah yang mengingatkan tentang kasihNya kepada setiap mereka yang disayangiNya, suatu
ingat-ingatan bagi kita orang percaya bahwa Allah tidak membiarkan umatNya
begitu saja, tentu saja dengan caraNya mengasihi kita, dan bukan dengan cara
kita berharap dikasihiNya.
Perikop di
atas diberikan Tuhan kepada Yeremia, dimana Tuhan tidak berbicara langsung,
melainkan dengan memperlihatkan sesuatu kepada Yeremia. Memperlihatkanbagaimana
tukang penjuna membentuk sebuah bejana.
a. Bahan
Bahan yang disediakan berupa
tanah liat, namun tanah liat ini bukanlah tanah liat yang bersih, sudah siap
untuk pembentukan, tanah liat yang juga bercampur dengan batu-bati kecil
mungkin, sampah-sampah mungkin, sehingga sangat perlu untuk dibuang dan di
bersihkan terlebih dahulu.
Tanah liat yang tidak mengandung
terlalu banyak air dan udara, sehingga perlu untuk dibiarkan selama sekian hari
lamanya
b. Skil
Tentu saja hal ini adalah
kemampuan dari seorang penjuna, dimana ia tahu apa yang akan dikerjakannya,
tahu akan dijadikan apa tanah liat itu, apakah hanya untuk ala yang kecil atau
untuk dibuat sesuatu yang besar, atau dibuat menjadi biasa saja seperti kotak
abu rokok atau akan dijadikan sebagai guci yang harganya mahal karena sangat
berharga. Seorang penjuna sudah memikirkan apa yang akan diperbuat dengan tanah
liat itu.
c. Alat
Terkadang seorang penjuna
menggunakan kawat atau benang untuk memotong mana yang perlu untuk dipotong
kalau-kalau terlalu banyak tanah liat yang digunakan. Ada juga meja pelunak,
yang dipakai untuk melunakan tanah liat sebelum membentuknya. Meja pemutar,
yang digunakan untuk memutar pada saat pembentukan sehingga pada akhirnya
mendapatkan hasil yang presisi.air untuk melunakan, dan Oven sebagai alat untuk
memanggang.
d. Proses
Proses pertama dengan mencari
tanah liat yang bagus untuk dibuat alat. Kemudian dilanjutkan dengan mendiamkan
tanah liat itu selama beberapa hari ,dan jika sudah siap maka akan dipotong
siapa tahu terlalu banyak untuk apa yang akan dibuat oleh penjuna, yang
dilanjutkan lagi dengan membanting-banting tanah liat itu agar menjadi lembut
dan siap dibentuk. Lalu mulai dengan pembentukan di atas meja berputar, dan
tanah liat harus diletakan di tengah meja pemutar sebab jika tidak, maka akan
mendapatkan hasil yang tidak bagus, sebab akan besar sebelah, dan yang juga
harus diperhatikan ialah kesesuaian tenaga yang diperlukan ketika membentuk,
jika terlalu lemah tangan penjuna, maka hasilnya tidak akan presisi, tetapi
jika terlalu kencang tangan penjunanya, maka akan merusak bentuk yang sudah ada
itu, jadi digunakan kekuatan tangan yang pas. Dan yang terakhir dalam proses
pembakaran hingga dapat dilihat hasilnya.
Secara tidak langsung hal ini
sedang Allah perlihatkan kepada Yeremia, dimana Allah ingin menyampaikan
beginilah Allah akan bekerja terhadap umatNya.
Allah yang memilih, Allah yang
menentukan mana yang sesuai dengan keinginannya, Allah yang berinisiatif untuk
membentuk sesuatu, dan Allah yang mengerjakannya. Yang menarik dari proses
pembentukannya dan kitalah tanah liat yang Allah pakai dimana Allah Yang
Mahakuasa, yang sebenernya sanggup dengan kekuatanNya itu untuk merusak tanah
liat, tetapi Allah dengan kelembutanNya membentuk tanah liat itu menjadi tanah
liat yang bagus, halus.
Terlebih lagi dengan alat-alat
yang dipakai. Allah terkadang memakai banyak hal di dalam kehidupan kita untuk
membentuk kita sesuai dengan gambaranNya, ada yang halus, ada kasar, ada yang
lembut, dan ada yang sangat-sangat panas sehingga membuat kita menyerah.
Namun yang terutama ialah
semuanya dipakai Tuhan untuk membentuk tanahliatNya, yaitu kita menjadi sesuatu
yang sangat baik.
Dalam proses ini, tanah liat
tidak mempunyai kuasa untuk membentuk dirinya sendiri, tetapi Allah tahu apa
yang sesuai. Tanah liat juga tidak mempunyai kuasa untuk berkata aku mau jadi
ini atau aku mau jadi itu, tetapi Allah tahu sejak dari awalnya, tanah liat ini
akan jadi apa.
Penyerahan diri sepenuhnya akan
mempermudah pembentukan bagi kita.
Kesakitan yang kita rasakan Allah
tahu, itu sebabnya Ia tetap melakukannya dengan lembut.
Apakah kita termasuk tanah liat
yang susah dibentuk? Atau kita termasuk tanah liat yang dusah siap Allah
bentuk?
28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 29 Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung
di antara banyak saudara. 30
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan
mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Romans 8:28-30