Sabtu, 14 April 2012

KEMBALILAH


Pada saat kita menyadari betapa singkatnya hidup kita di dunia apa yang akan kita lakukan? Hampir sama dengan melihat kejadian-kejadian di dalam sejarah, yang semuanya telah berlalu dengan begitu rupa keadaannya, apa yang akan kita lakukan? Apakah semua hal akan menjadi sia-sia? Atau apakah semuanya menjadi penuh berarti? Menjadi sia-sia atau menjadi berarti akan bergantung bagaimana orang itu menghadapinya.

Seperti uap, demikianlah apa yang dikatakan Yakobus. Yang sebentar saja kelihatan dan sebentar kemudian lenyap. Seperti tidak ada bekasnya. Kontrak umur hanya sebentar saja, tidak akan selama-lamanya.

Lalu apa yang akan kita lakukan? Ini menjadi satu penenang bagi kita yang suka marah, egois, tidak mau peduli dengan sekitar, untuk segera mengakhiri tindakan-tindakan bodoh itu. Sebab semuanya akan ditinggal, tidak ada artinya, mengapa harus mempertahankan kemarahan, mengapa harus mempertahankan keegoisan, mengapa tidak memikirkan hal-hal yang bersifat kekal seperti melakukan kehendak Allah di dalam kehidupan?

Bersyukur kepada Allah yang mampu membuat kita memahami betapa singkatnya kehidupan ini, sehingga dapat kembali melihat kepada Allah, dan menjadikanNYA sebagai Raja di dalam kehidupan kita yang fana ini.