Kamis, 10 Mei 2012

Acara Gereja, Refreshing atau Hedonisme????


Siapa sih orangnya yang tidak ingin mendapatkan kesenangan? Tentu saja semua orang menghendakinya, tetapi kehendak inilah yang membuat manusia lupa siapa dirinya, dan mengapa ia harus mencari kesenangan dirinya dan bukan kesenangan Tuhan Allahnya?


Hal ini sering terjadi di dalam kehidupan manusia, dan tidak terkecuali orang-orang yang mengaku dirinya sebagai orang Kristen. Misalnya saja dengan adanya acara atau kegiatan gereja misalnya PA, sharing firman, atau mungkin juga rapat-rapat kepengurusan natal dan sebagainya.

Pada awalnya semuanya tidak ada masalah jika tempat yang dipakai bukanlah tempat yang membuat kesenangan dari pesertanya, membahagiakan pesertanya, atau dalam bahasa yang ramahnya sambil “refreshing”, tetapi hanya di gereja atau di rumah salah satu pesertanya saja.

Tetapi akan menjadi lain permasalahan jika dilakukan di luar ruagan apalagi di  tempat-tempat indah misalnya tempat pariwisata.

Pertanyaannya adalah mengapa hal ini di permasalahkan oleh seorang Dede Suprapto (penulis)?

Entah mengapa penulis merasa dan berpikir kalau semuanya yang dilakukan mereka di luar ruangan, dengan satu acara yang sebenarnya dapat dilakukan hanya di gereja atau di rumah hanyalah untuk menyenangkan pesertanya saja, membahagiakan pesertanya.

Bukankan ini sangat egois? Sangat mementingkan diri sendiri? Dan tidak efektif dalam mencapai tujuannya.

Alasan pertama, jika melihat fenomena di atas, maka kegiatan tersebut cenderung kepada semangat mencari kesenagan yang dalam bahasa menterengnya “Hedonisme” yang konon artinya adalah mencaari kebahagiaan manusia, kesenangan manusia, dan cenderung sangat egois. Jika demikian adanya maka yang ada bukanlah untuk menyenangkan Tuhan tetapi yang ada hanyalah menyenangkan diri sendiri. Dan jika sudah demikian maka dapatlah dikatakan bahwa mereka bukanlah orang Kristen (meskipun mereka sering ke gereja dan mengaku Kristen dan melakukan kegiatan-kegiatan Kristen).

Alasan yang kedua, adalah dalam hal materi atau uang. Jika satu kegiatan dilakukan di luar ruangan dan di tempat rekreasi maka tentu saja akan merogoh kocek, dan tentunya tidak hanya satu lembar uang ratus ribuan, tetapi lebih dari itu. Maka penulis kategorikan sebagai pemborosan. Padahal dengan dana yang sebesar itu dapat di gunakan untuk kegiatan atau hal yang lebih mengandung nilai lebih misalnya saja dengan membantu pembiayaan penginjilan di penjara yang konon kabarnya sangat membutuhkan sumbangan Alkitab, atau mungkin bagi pendanaan misi lainnya, misalnya ada seorang penginjil yang sedang dalam kekurangan dana di ladangnya. Kenapa tidak membantu mereka saja, tetapi malah mencari kesenangan untuk diri sendiri? Entahkah mereka tidak tahu atau memang menutup mata dan membodohkan dirinya sendiri?
 
Dalam menuliskan postingan ini penulis juga heran, kok bisa semuanya terjadi? Apa yang Tuhan maksudkan bagi kita semua? Berikanlah pemahamanMU ya Tuhan...Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan komentar anda di sini...