Sabtu, 04 Februari 2012

TEOLOGI DALAM ANUGERAH ALLAH

Teologi pada saat ini sedang mengalami krisis? Benarkah demikian?

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa semakin berkurangnya orang-orang yang terpanggil untuk  memikirkan tentang kehendak Allah di dalam konteks masa kini. Mengapa bisa demikian? Hal ini dapat dilihat dengan semakin berkurangnya tulisan yang membenturkan konteks atau kejadian-kejadian yang terjadi baru-baru ini dengan Alkitab. Kebanyakan dari lulusan sekolah teologi hanyalah memfokuskan diri dengan masalah-masalah kegerejaan, bagaimana menumbuhkan gereja, tetapi tanpa memikirkan bagaimana teologi yang seharusnya bisa menjawab tantangan dunia, sehingga benarlah bahwa pemikir-pemikir telah semakin berkurang.

Ditambah lagi dengan munculnya stigma bahwa seorang teolog akan semakin ateis dengan pemikirannya yang terlalu kritis (walaupun hal ini tidak benar), bahkan di dalam instansi pendidikan kristen atau seminari sekalipun, pemikiran ini semakin ditumbuh kembangkan, yang semakin membuat kritis dunia perteologian di Indonesia.

Ketakutan tentu saja ada dengan kenyataan yang demikian, tetapi sebagai orang yang mengenal Alkitab tentunya kita percaya bahwa Allah, hanya Allah sajalah yang tahu bagaimana kedepannya nanti, dan penulis juga sangat yakin bahwa Ia tidak akan lepas tangan terhadap gerejaNYA. Sebab seperti halnya pengetahuan Alkitab tentang hanya diberikan kepada merka yang dipanggilNYA sehingga dapat mengerti kebenaran Alkitab, demikian juga dengan para teolog, dimana Ia juga akan memanggil anak-anakNYA untuk kembali memikirkan kehendak Alah dengan dunia sekarang ini. kedaulatanNYA sajalah yang akan melahirkan pemikir-pemikir berlian demi kemuliaan NAMANYA saja.

Tetapi yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, apa pentingnya seorang teolog itu?

Teolog sangat diperlukan oleh gereja bahkan negara, dan konteks yang lebih besar ialah dunia ini, kenapa? Hal ini tentu saja berkaitan dengan tugasnya untuk memikirkan apa yang Allah mau terhadap manusia pada saat ini, dimana keadaaan saat ini tentu saja membutuhkan pemikir yang berkarunia sehingga kekristenan dapat menghadapi perubahan zaman dengan segala aspeknya yang sangat besar kemungkinannya untuk menjerumuskan anak-anak Allah. Dengan perubahan yang terjadi di dalam dunia ini akan mendatangkan penyesat-penyesat, baik yang datang dari luar kekristenan maupun dari dalam kekristenan. Penyesat-penyesat ini tidak mudah dilihat dengan mata seorang yang tidak dikaruniakan Allah. Setelah dilihat oleh seorang teolog, kemudian teolog tersebut mulai memikirkan apa dan bagaimana tindakan yang harus diambilnya. 

Dengan demikian tugas seorang teolog  menjadi sangat besar. Dan mudah-mudahan saja orang yang membaca tulisan ini merupakan orang yang dipanggil Allah untuk memikirkan kehendakNYA terhadap dunia sekarang ini demi kemuliaan namaNYA. Are You Ready......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan komentar anda di sini...