Jumat, 20 Januari 2012

Anugerah Allah di dalam "kesia-siaan"

Terdapat satu kenyataan yang membawa kepada pernyataan bahwa semua yang dilakukan merupakan satu kesia-siaan saja dan hanya akan ditinggal di dalam kematian, dan semuanya akan binasa seiring dengan ajal yang menjemputnya, sehingga semuanya menjadi tidak berguna, pada saat itu. Tetapi pertanyaan yang muncul ialah, apakah kehidupan mereka, generasi penerus yang akan meneruskan cita-cita akademis semuanya akan mengerti semuanya. Hampir sama dengan orang-orang yang selama ini menjadi topik pembicaraan di dalam kelas? Atau mungkin semuanya menjadi sia-sia seperti halnya dengan perkataan pengkhotbah? yang mana semuanya menjadi sia-sia saja?  Atau mungkin akan menjadi satu sejarah yang kemudian menjadi acuan bagi generasi berikutnya sehingga menjadi satu hal yang tidak pernah kunjung berhenti untuk dibicarakan?
Semuanya merupakan satu misteri yang tidak pernah kita pikirkan sebagai manusia dan mengertinya dengan jelas. Tetapi dari pertanyaan ini dapat di ambil satu kesimpulan bahwa banyak pertanyaan yang sering muncul dalam diri manusia berkaitan dengan masa depannya,  dan yang paling utama mungkin bukan pertanyaan tersebut, tetapi bagaimana kita sebagai manusia masa kini menjalani kehidupan masa kini dengan setiap hal yang ada sehingga masa kini menjadi satu masa yang berkesan di dalam kehidupan.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana kita menghidupi masa kini dengan baik dan benar?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu, ada pertanyaan yang muncul, yaitu, apakah yang dimaksud dengan yang baik dan yang benar? Apa yang menjadi standar dari pertanyaan ini? bagi orang percaya tentu saja "yang benar itu adalah yang sesuai dengan Firman Allah yang dinyatakanNYA di dalam Alkitab. dengan demikian maka Firman Allah sajalah yang akan menjadi pengendali di dalam kehidupannya. tetapi terdapat satu pertanyaan lagi mengenai hal ini, yaiut bagaimana manusia dapat mengenali perintah Allah tersebut, padahal tidak segampang mulut ini berbicara? dengan apa manusia dapat mengenalinya? Ternyata, di dalam hidup manusia mempunyai anugerah-anugerah Allah yang nampak, sehingga Allah dapat memakainya untuk menyatakan maksudNYA, misalnya saja dengan adanya indera-indera dalam diri manusia, ataupun juga dengan sesuatu hal yang tidak manusia sadari,, sebab apa yang tak pernah dilihat mata, yang tak pernah di dengar telinga, dan yang tak pernah timbull di dalam hati, itulah yang sering Allah pakai untuk menyatakan maksudNYA. dari hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa Allah dapat memakai berbagai cara untuk menyatakan maksudNYA tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan komentar anda di sini...